Stellar Telah Menjadi Blockchain 'HALAL' Untuk Asset Pembayaran dan Tokenisasi - infomasakini.com

Stellar Telah Menjadi Blockchain 'HALAL' Untuk Asset Pembayaran dan Tokenisasi

Selama ini uang digital atau yang biasa disebut cryptocurrency menjadi pro dan kontra soal "Halal atau Haram" di indonesia yang mayoritasnya beragama Muslim, Jika digunakan sebagai alat pembayaran serta investasi. Bulan lalu Stellar Lumens telah mendapatkan "Label" Halal oleh SRB (The Syariah Bereau).


BACA JUGA: Singapore Airlines Meluncurkan Dompet Digital "KrisPay"

Stellar, sebuah platform open-source untuk pembayaran terdistribusi, dilaporkan protokol buku besar pertama didistribusikan untuk memperoleh sertifikasi kepatuhan syariah dalam transfer uang dan bidang tokenisasi aset, menurut posting blog Stellar yang diterbitkan 17 Juli.

The Shariyah Review Bureau, lembaga penasihat Syariah internasional terkemuka yang dilisensikan oleh Bank Sentral Bahrain, telah memeriksa kemampuan dan aplikasi Stellar dan panduan dirilis yang memungkinkan untuk penyebaran teknologi Stellar di lembaga keuangan Islam.

Dengan sertifikasi, Stellar akan seolah-olah dapat meningkatkan ekosistemnya di daerah-daerah di mana operasi di bidang jasa keuangan membutuhkan kepatuhan dengan prinsip-prinsip pembiayaan Islam. Langkah ini akan memungkinkan lembaga keuangan yang berlokasi di Dewan Kerjasama Teluk dan beberapa bagian Asia Tenggara untuk menerapkan teknologi Stellar dalam penawaran produk dan layanan berbasis syariah mereka.

Sementara Stellar menyebut dirinya "yang pertama" protokol buku besar yang disetujui Syariah disetujui di bidang transfer uang, cryptocurrency NOORCOIN telah disertifikasi dengan Sertifikat Syariah dari World Sharia Advisory Committee pada bulan Maret, menyebut dirinya "token utilitas yang sesuai syariah pertama."

Pada bulan April, Bitcoin (BTC) diakui sebagai "umumnya diizinkan" berdasarkan hukum Syariah menurut laporan yang dirilis oleh penasihat Syariah internal untuk startup Fintech Blossom Finance. Penulis laporan, Muhammad Abu Bakar, menyimpulkan dengan peringatan, mengatakan bahwa sementara dia menganggap mata uang digital menjadi halal (diizinkan), dalam banyak kasus pedagang tidak harus membelinya untuk tujuan investasi.

Bulan lalu, lab blockchain Korea Selatan IncuBlock menandatangani Memorandum of Understanding dengan komite penasihat pemerintah Malaysia untuk pengembangan teknologi blockchain yang diizinkan berdasarkan hukum Syariah. Entitas akan bekerja pada pengembangan platform blockchain dan aplikasi desentralisasi (DApp) yang akan memenuhi "persyaratan sosial" untuk dianggap halal oleh Komisi Syariah.

Masukkan alamat email Anda untuk berlangganan di infomasakini.com dan anda akan menerima pemberitahuan berita terbaru melalui email :

0 Response to "Stellar Telah Menjadi Blockchain 'HALAL' Untuk Asset Pembayaran dan Tokenisasi"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel